Kamis, 25 Oktober 2007

Kenangan mudik....

Selamat hari raya saya ucapkan buat semua....mohon maaf lahir dan batin....
Hari raya Iedul Fitri merupakan hari yang fitri buat para umat muslim, setelah kurang lebih satu bulan berpuasa. Di Indonesia negeriku, hari raya biasa di kenal sebagai lebaran. Kala lebaran menjelang, pemerintah menetapkan cuti bersama buat segenap pegawai pemerintah dan swasta. Disaat itu masyarakat menggunakan waktu cuti bersama dengan kegiatan yang biasa disebut mudik. Ya, sebuah kegiatan yang dimaksudkan untuk melakukan silaturahmi di kala 1 Syawal tiba. Demi bersilaturahmi kita rela menempuh perjalanan jauh yang kadang mengenyampingkan maut. Bayangkan jutaan para pemudik memadati jalanan baik menggunakan mobil peribadi, bis umum, bahkan motor. Para pemudik yang menggunakan sepeda motor untuk jarak ratusan kilometer saya hanya bisa mengacungkan cap jempol. Amazing...ya, sebuah semangat silaturahmi yang sangat fenomenal. Semoga semangat mereka tersebut juga dibarengi dengan sebuah rasa ikhlas yang fenomenal pula untuk saling memaafkan satu sama lain.

Mengenang perjalanan mudik saya, tahun ini terkesan biasa, karena tidak seperti tahun2 sebelumnya yang mudik bersama keluarga ke sebuah desa di daerah kabupaten Purworejo. Purworejo adalah sebuah kabupaten yang terkenal dengan sebutan kota tentara/prajurit. Itu dapat dimaklumi, karena para Jendral besar dikala jaman kemerdekaan dan revolusi terlahir di sana. Merunut sejarah kabupaten Purworejo terkenal dengan para "kenthol"-nya. Bahkan umumnya prajurit Mataram berasal dari Purworejo....Tahun ini saya mudik ke Serang, Serang terkenal dengan kota "Jawara" yang hingga sekarang masih bangga dengan sebutan itu ;-) Saya menghabiskan waktu lebaran bersama keluarga di rumah orang tua.Walau hanya 3 hari namun saya merasa cukup senang karena bisa berkumpul dengan keluarga dan menikmati kue lebaran;-)

Itulah sepenggal kisah tentang mudik yang indah walau ada sebuah kasus yang membuat saya kecewa dengan negeriku yaitu ulah oknum petugas imigrasi di CGK yang dengan arogannya membuat ancaman yang meresahkan saya akibat kasus sepela dengan kartu embarkasi, dalam kasus serupa di Singapore negara yang saya tinggali saat ini, mereka tidak searogan oknum petugas imigrasi di CGK, bahkan di Singapore petugasnya tidak mengancam bahkan mengarahkan dan mengingatkan saja!....memang bangsa kita rasa kebersamaan dan melindungi satu sama lain masih harus ditatar dengan baik dan harus diajarkan budipekerti yang lebih luhur lagi....

Sekian kenangan mudik dari saya, sekali saya ucapkan mohon maaf lahir dan batin.
(iwan, graduate hall, Nanyang Crescent 50)

1 komentar:

dy uli mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.