Jumat, 14 September 2007

Makian buat Kangen Band sebuah Cerminankah?

Belum lama terdengar sebuah statement yang memojokan Kangen band, sebuah grup band yang berasal dari Lampung, kini tersiar kabar bahwa ada makian yang cukup pedas dan tidak pantas harus diterima oleh Kangen band. Betapa ironis sekali cermin sebagian masyarakat kita yang tidak bisa melihat orang lain sukses. Kangen band menjadi tenar seperti sekarang ini, saya yakin karena mereka sudah berupaya keras berusaha untuk sukses. Di mata saya Kangen band adalah grup band yang cerdas secerdas Tukul yang mampu menyulap masyarakat Indonesia tergila-gila dengan banyolannya. Cerdas, karena mereka mampu menggali potensi mereka dengan seoptimal mungkin. Potensi yang mereka miliki mungkin tidak sehebat penyanyi atau grup band papan atas lainnya, namun mereka cukup cerdas melihat karakter dan pasar sebagian masyarakat kita yang rindu akan sentuhan melankolis.

Mungkinkah fenomena tersebut juga gambaran sebagian masyarakat bangsa Indonesia? Sebuah gambaran yang merepresentasikan kerapuhan mentalitas. Lebih menyedihkan lagi mentalitas generasi muda yang sangat mudah memperolok orang lain. Dimanakah pelajaran budaya dan budi pekerti yang diajarkan oleh bangsa kita? Bangsa Indonesia merupakan sebuah negara yang kaya akan ragam budaya.Akar-akar kebudayaan kita sudah tertanam sejak dahulu. Kebesaran budaya Indonesia sudah diakui oleh dunia, namun mengapa kini cermin budaya seolah sudah hilang? Dimanakah rasa tepa selira, toleransi, dan rasa saling menghormati? Apakah dengan reformasi politik pada tahun 1998, juga membuat reformasi ”negatif” kebudayaan yang adiluhung? Bangsa Indonesia, kalau saya gambarkan sekarang ini sedang mengalami sebuah penyakit kronis. Baik fisik maupun mentalnya. Fisik? Bencana dimana-mana. Mental? Masyarakat kita mudah dihasut, mudah menghina orang lain, mudah mencibir, sebuah penyakit hati yang kronis. Seolah kini nilai-nilai luhur Pancasila yang merupakan representasi akar buadaya bangsa sudah hilang dihati generasi muda.

Tidakkah kita belajar dari agama, bahwa hati bagai sebuah cermin? Apabila cermin itu cukup bersih dan tranparan, tentunya cermin tersebut mampu merefleksikan sifat-sifat ketuhanan. Bila tidak maka sebaliknya kegelapan yang merefleksikan nilai-nilai tidak bermoral akan lebih dominan. Saya sebagai bagian dari generasi muda mengajak para kawula muda bangsa Indonesia, untuk lebih meningkatkan mentalitas secara dewasa dan berpikiran positif melihat suatu masalah. Janganlah kita terlalu picik menilai sesuatu secara subjektif, berpikirlah luas dan bijaksana. Bravo buat Kangen band, sikapilah secara positif dan bijaksana semua yang kalian alami, karena mungkin itu semua adalah cobaan yang akan mampu membawa kepuncak kesuksesan. Amin.
(by. Iwan 15/09/07)

Tidak ada komentar: